Laman

Minggu, 18 April 2010

Diesel Jadi Andalan Hyundai

Kesan mobil diesel yang cenderung berisik di kuping konsumen Indonesia perlahan tapi pasti coba ditampik oleh PT Hyundai Mobil Indonesia. Teknologi yang terus berkembang membuat ATPM gencar memasarkan produk diesel di Tanah Air.

Di pasar lokal, Hyundai menjadi satu-satunya merek yang berani melepas varian diesel pada segmen hatchback dengan i20. Selain itu, merek asal Korea Selatan ini juga telah meluncurkan multi purpose vehicle H-1 diesel.

Jongkie D Sugiarto selaku pimpinan menjelaskan, perubahan pandangan mobil diesel dengan bensin sama saja dengan kondisi transmisi otomatis. Pada 5 tahun silam, mobil bertansmisi otomatis kurang digandrungi masyarakat karena isu negatif yang berkembang.

"Tapi lihat sekarang, semua mobil yang diproduksi pasti ada pilihan otomatisnya. Ini cuma masalah edukasi yang kurang efektif saja," ujar Jongkie, kemarin.

Saat ini, mobil bermesin diesel masih memperoleh stigma boros, perawatan sulit, kurang bertenaga, dan bahan bakar yang tak berkualitas. Dengan teknologi commonrail direct inejction (CRD-i), lanjutnya, semua kesan negatif bisa dikesampingkan.

"Kalau masalah kualitas bahan bakar, memang Pertamina masih belum bisa menjamin perataan kualitas solar. Tapi, itu mudah diatasi dengan lebih sering mengganti filter oli," papar Jongkie.

Diesel saat ini menjadi mesin favorit di Eropa dan sudah terbukti kualitasnya. "Daripada mendahulukan teknologi listrik, diesel lebih tepat untuk sasaran jangka pendek dalam menjaga emisi gas buang," lanjut Jongkie.

Baca Selanjutnya...

Tergila-gila SPG, Beli Mobil Bisa Salah

Ilustrasi SPG
Sangat menyenangkan bila Anda bisa membawa mobil impian ke rumah. Ini merupakan proses yang kompleks hingga akhirnya Anda bisa membayar ratusan juta rupiah.

Namun, kesenangan Anda bisa sirna bila Anda sedikit teledor dalam pembelian mobil. Bahkan, jadinya bukan kesenangan, melainkan kekecewaan.

Consumer Reports, sebuah lembaga survei di Amerika Serikat, seperti ditulis laman autos.yahoo.com, baru-baru ini melaporkan, ada beberapa kesalahan dalam pembelian mobil, di antaranya terpancing kecantikan sales promotion girl (SPG). Berikut kesalahan-kesalahan yang dihimpun Consumer Report:

Tergila-gila SPG
Ketika menghabiskan uang ratusan juta rupiah, Anda tidak boleh emosi. Tergila-gila dengan model yang menjadi sales promotion girl (SPG) dapat membutakan Anda untuk memilih kendaraan alternatif. Ada kalanya, kendaraan lain lebih baik sesuai kebutuhan. Bahkan, bisa saja kendaraan lain akan membuat Anda lebih hemat.

Pendekatan melalui lirikan SPG menurut survei Consumer Report bisa membuat Anda lebih rentan tidak obyektif dalam memilih kendaraan. Untuk memilih kendaraan yang terbaik, Anda harus menetapkan tidak terpengaruh emosi.

Melewatkan test drive
Test drive adalah salah satu bagian terpenting dari proses pembelian mobil. Banyak kendaraan tampak bagus di atas brosur. Tapi, test drive adalah kesempatan terbaik Anda untuk melihat bagaimana mesin, ukuran kendaraan, dan seberapa cocok bagi Anda sekeluarga.

Anda tidak ingin ada keluhan setelah transaksi terjadi. Itu sebabnya Anda dianjurkan meluangkan waktu setidaknya 30 menit untuk melakukan test drive.

Negosiasi harga
Jangan gunakan harga bandrol sebagai alat ukur ketika menegosiasikan kesepakatan. Seorang tenaga penjual mungkin menawarkan Anda jauh lebih mahal dari harga sebenarnya. Bila Anda mengetahui harga mobil sebenarnya, Anda akan tahu betapa banyak margin keuntungan yang mereka ambil.

Fokus pada cicilan
Bila Anda membeli mobil memalui perusahaan pembiayaan, Anda sering terpaku pada bayaran bulanan. Padahal, pada hakikatnya Anda membeli perjanjian bukan membeli kendaraan.

Kendaraan leasing, selain bila dihitung mahal, dalam perjanjian sering kali mengungkapkan sebelum lunas kendaraan yang Anda beli hanya berstatus sewa. Bukan jual-beli. Jadi jangan sampai Anda hanya menyewa mobil dengan harga yang sangat mahal.

Ada baiknya Anda bersikeras dalam negosiasi, seperti penetapan uang muka kendaraan, pembayaran cicilan, dan status kendaraan saat masih leasing.

Meremehkan fitur keamanan
Banyak kendaraan yang saat ini menawarkan berbagai fitur keamanan canggih. Tapi banyak pembeli tidak tahu mana yang paling penting ketika membandingkan kendaraan.

Ada baiknya Anda membandingkan sistem rem anti penguncian (ABS), kontrol stabilitas elektronik (ESC), dan kantung udara (air bags) di kendaraan Anda dengan uang yang harus Anda keluarkan.

Penelitian telah menunjukkan bahwa ESC dapat mengurangi kecelakaan dan kematian. Fitur ini terutama penting bagi SUV, karena dapat membantu mencegah terbaliknya kendaraan.

Tes juga menunjukkan bahwa perlindungan kantung udara samping sangat penting dalam mencegah dampak korban. Sayangnya, Anda tidak dapat selalu bergantung pada dealer untuk memberikan informasi yang akurat mengenai fitur ini.

Itu sebabnya Anda harus benar-benar mengerti manfaat semua fitur keamanan yang tersedia, dan mencari kendaraan terbaik yang bisa melindungi Anda dan keluarga Anda.

Baca Selanjutnya...

Jumat, 16 April 2010

Mengenali NOS dan instalasinya

Perangkat tambahan yang bisa digunakan agar tenaga mesin mobil dapat bertambah secara instant, selain adanya seperangkat alat bernama turbo, dibelantika modifikasi mesin juga telah lama dikenal seperangkat alat bernama NOS (Nitrous Oxide System).

Perangkat NOS ini adalah alat yang telah lama digunakan oleh maniak modifikasi mesin agar dapat menggunakan gas bernama Nitrous Oxide (N2O) yang merupakan campuran antara gas nitrogen dengan oksigen sebagai penambah tenaga mesin.

Menurut salah satu mekanik dari Firna Protechnik yang akrab dipanggil Pak Ichsan ini, aplikasi NOS pada mesin adalah bertujuan untuk memperkaya pembakaran didalam mesin sehingga tenaga atau daya dorongnya dapat lebih meningkat. Dengan campuran antara gas NOS dengan BBM yang tepat saat masuk ke ruang pembakaran mesin mobil, maka tenaga mobil secara signifikan akan meningkat. Hal ini dikarenakan adanya gas nitrous oxide (N2O) yang mampu menambahkan asupan jumlah oksigen untuk pembakaran, jadi ketika gas N2O bercampur dengan BBM yang kemudian disulut oleh sistem pengapian maka ledakan diruang bakar akan lebih besar sehingga tenaga mesin pun bertambah.

Apapun jenis sistem suplai BBM pada mesin mobil, entah itu mobil yang masih karburator ataupun yang telah menggunakan injector, kedua-duanya tetap dapat mengaplikasikan NOS, hanya saja proses instalasinya berbeda. Ada 2 jenis instalasi untuk NOS, yaitu sistem Basah (Wet) dan Kering (Dry). Masing-masing instalasi tersebut memiliki peralatan / kit yang berbeda.

1. Sistem Wet NOS : Proses penyemburan antara BBM dengan gas nitrous oxide bercampur dan ditembakkan secara bersamaan ke ruang bakar mesin lewat injector khusus. Dalam sistem wet pada mesin karburator, campuran antara BBM dan gas NOS harus disetting melalui ukuran spuyer / jet, agar perbandingannya pas, karena bila terlalu banyak gas NOS ke sistem pembakaran dibandingkan BBM maka mesin bisa jebol, sedangkan jika terlalu banyak BBM dibandingkan gas NOS, maka tenaga yang dihasilkan tidak akan maksimal (efektifitasnya berkurang). Untuk penggunaan NOS di mesin karburator maka dibutuhkan lagi alat tambahan bernama Spray Bar.
Proses aplikasi sistem ini juga terbagi menjadi 2, yaitu :
* Sistem Single Point : Sistem ini menggunakan satu saluran untuk mencampur NOS dengan BBM.
* Sistem Direct Port : Sistem ini menggunakan saluran terpisah pada tiap silinder untuk menembakkan NOS dan BBM secara bersamaan
2. Sistem Dry NOS : Proses penembakkan gas NOS dan BBM dilakukan secara terpisah, Nozzle NOS disambungkan langsung menuju ruang pembakaran secara terpisah, sedangkan bensin tetap melalui jalur sendiri pada injector ataupun karburator.

“Mesin mobil juga harus memiliki kondisi yang 'fit' secara keseluruhan serta setelan timingnya harus dimundurkan jika ingin mengaplikasikan NOS dan instalasinya juga harus disesuaikan dengan kemampuan mesin” ungkap mekanik dari Firna Protechnik ini.

Baca Selanjutnya...

Kamis, 15 April 2010

Cara Memilih Helm SNI

Ada banyak helm yang dijual di pasar, mulai dari buatan lokal hingga impor dari negara-negara maju. Nah, aturan helm SNI oleh pemerintah sudah diberlakukan. Agar pemilik motor tidak salah beli, berikut tips mudah dari Staf Ahli Asosisi Industri Helm Indonesia, Thomas Lim.

Pertama, yang perlu diperhatikan saat membeli helm adalah bentuk fisik dari produk yang sesuai dengan ketentuan, yakni full face dan half face. Selain kedua bentuk ini, helm tersebut sudah dipastikan tak masuk golongan SNI wajib.

Kedua, periksalah kembali fisik helm yang akan dibeli, dimulai dari bentuk cangkang, busa dalam, hingga tali pengikat. Pastikan semuanya dalam kondisi baik dan tak ada yang rengat atau rusak.

Ketiga, jangan ragu-ragu curiga pada harga jual helm yang ditawarkan. Thomas mengatakan, untuk memproduksi satu unit helm dengan spesifikasi standar SNI wajib, helm akan dijual minimal sekitar harga Rp 65.000 per unit. "Jadi, kalau di bawah harga itu sangat sulit dimungkinkan (untuk dicurigai) karena bahan baku yang bisa memenuhi standar masih diimpor dan itu memang mahal," ucap Thomas.

Terakhir, jika Anda menggemari merek-merek helm impor, maka pastikan bahwa pembelian dilakukan setelah 1 April 2010 karena keterangan SNI harus tetap menyertai produk. Meski standar produk impor bisa lebih tinggi dari SNI, jika tak ada keterangan, maka produk itu masuk secara selundupan. Pasalnya, SNI wajib diberlakukan bukan hanya untuk melindungi pengguna, melainkan juga melindungi industri helm nasional dari serbuan produk impor.

Baca Selanjutnya...

Senin, 12 April 2010

Tips Berkendara Aman

Ilustrasi
Saat ini dizaman serba susah, kerap kali kejahatan terjadi. Baik di jalan maupun dirumah - rumah. Bagi pengendara mobil diharapkan agar lebih waspada dengan kejahatan jalanan dan penodongan. Berikut ini tips berkendara aman di jalanan, setidaknya meminimalisir tindakan kejahatan.

1. Sebelum meninggalkan mobil di tempat parkir, pastikan pintu mobil terkunci semua dan jendela tertutup rapat. Jangan lupa, meski telah dikunci, periksa lagi kendaraan Anda.

2. Jangan pernah membuka kaca mobil, kecuali laju kendaraan Anda cukup kencang. Sebab kaca mobil yang terbuka kerap mendorong orang yang berniat jahat untuk melakukan penodongan.

3. Jangan meninggalkan barang berharga dalam mobil saat keluar, ataupun menaruh barang tersebut di tempat-tempat yang bisa terlihat dari luar mobil. Harus diperhatikan, terutama untuk kalangan ibu-ibu, yang kerap menaruh telepon genggang atau tas berisi uang di atas jok ataupun di dashboard. Kondisi ini termasuk penggunaan HP saat berkendara, terutama saat mobil berhenti di lampu merah. Selain dapat membahayakan pengendara lainnya, HP adalah barang yang paling menarik bagi penodong.

4. Jangan lupa untuk membawa alat-alat pengaman yang bisa digunakan dalam keadaan darurat. Benda-benda seperti kunci roda, tang, kunci inggris, tongkat baseball, dapat berguna untuk membela diri jika ada penodong.

5. Saat berhenti di lampu merah yang rawan, usahakan menjaga jarak dengan kendaraan depan. Dengan demikian, saat dikepung penjahat, Anda tinggal tancap gas dan meninggalkan tempat tersebut.

6. Bila dikuntit orang, jangan berhenti di tempat sepi, karena bisa membahayakan keselamatan Anda. Berhentilah di tempat keramaian atau di dekat pos/kantor polisi.


Baca Selanjutnya...

Sabtu, 10 April 2010

Tips Ganti Aki Mobil

Ilustrasi Aki Mobil
Jangan pernah menggangap remeh ganti accu (aki) mobil. Terlihat memang sederhana sekali, cuma melapaskan pengikat pada kedua kepala aki (kutub) dengan mengendurkan bautnya. Bukan tidak mungkin, saat melakukan penggantian terjadi kesalahan atau kecerobohan. Akibatnya, merusak sistem kelistrikan bahkan electronic control unit (ECU).

Berikut langkah-langkah penggantian aki.
1. Pastikan kunci kontak sudah diposisi "OFF" atau tercabut. Setelah itu, diamkan sejenak untuk memastikan komponen kelistrikan benar-benar mati. Selain itu, agar ECU tidak aktif untuk menghindari hang atau kerusakan pada ECU. Jika kunci kontak masih "ON", masih terdapat arus listrik dan ketika kabel aki dicabut dapat berpotensi menimbulkan percikan api.

2. Untuk amannya, lepaskan kabel negatif dulu, baru setelah itu yang positif. langkah ini, untuk mencegah terjadinya percikan api. Ketika memasang kembali kabel (setelah diganti aki baru), lakukan kebalikannya. Jadi, kabel plus dulu dipasang, baru negatifnya.

3. Saat pemasangan aki baru, usahakan ukuran dan kapasitasnya sama dengan standarnya. Kemudian perhatikan posisi kutubnya. Sepele memang, tapi berpotensi merusak komponen kelistrikan dan ECU, terutama jika salah pasang. "Jika sampai salah pasang, dalam hitungnan detik bisa membuat beberapa komponen kelistrikan jebol dan ECU akan ngeblok," ujar Atek, pentolan gerai alternator di Jl. H.Nawi, Jakarta Selatan.

4. Pada beberapa mobil perlu melakukan reset ECU setelah melakukan penggantian aki. Terutama untuk mobil buatan Eropa. "tandanya ECU perlu direset seperti takometer ngaco, power window dan central lock tak berfungsi dan indikator cek engine akan menyala," papar Akiun, punggawa bengkel Sinar Auto Land di kelapa Gading, Jakarta Utara.

5. Penggantian aki sebisa mungkin dilakukan saat kondisi sudah tidak tertolong. Seperti selnya sudah terbakar atau korslet. Kalau hanya karena arus listrik yang tekor, sebaiknya lakukanlah jumper untuk menghindari ECU hang. Namun ada mobil-mobil tertentu yang bila aki tekor tak boleh dijumper.



Baca Selanjutnya...

Jumat, 09 April 2010

Kelalaian Kecil Awal dari Kerusakan Transmisi Matik

Ilustrasi Gigi mobil
Tren penggunaan transmisi matik pada mobil di Indonesia meningkat. Pengoperasiannya pun lebih mudah ketimbang yang manual, tanpa harus menginjak pedal kopling. Kendati begitu, bukan berarti manusia tidak bisa melakukan kesalahan. Dan, perilaku salah dapat membuat usia pakai menjadi lebih singkat.

Dijelaskan oleh Ricardo Matik, spesialis transmisi matik yang berdomisili di Tangerang, bahwa kerusakan transmisi akibat kesalahan pengoperasian hanya 10 persen, terbesar 85 persen justru akibat kelalaian mengganti oli, sedangkan 5 persen akibat umur pemakaian.

Ada kelalaian-kelalaian kecil, walau tidak fatal, menjadi awal kerusakan transmisi. Seperti apa kelalaian tersebut?
  • Tidak memindahkan tuas ke N. Saat berhenti lama di tengah kemacetan atau saat lampu merah, terkadang pengemudi terus memanteng tongkat transmisi pada posisi D. Kondisi ini membuat transmisi bekerja ekstra lantaran harus bekerja saat suplai udara segar terbatas. Jika berhentinya lebih 60 detik, segera pindahkan transmisi ke N agar pelumas tidak meningkat drastis.
  • Tancap gas masuk ke D. Saat mengantre di lampu rambu, begitu tanda hijau menyala, kerap pengemudi langsung memindahkan tongkat ke D dan langsung menginjak pedal gas. Padahal, transmisi perlu waktu untuk melakukan proses engage dengan memindahkan tekanan fluida ke arah torque converter. Jika kebiasaan ini sering dilakukan maka katup selenoid di dalam rumah transmisi mudah rusak.
  • Sering melakukan engine brake. Untuk memperoleh efek engine brake, boleh digunakan pada gigi rendah. Namun, perpindahan dilakukan pada saat putaran mesin di 3.000 rpm. Sebab, bila di atas itu, bisa terjadi hard friction dan akan mengurangi umur pakai kopling gesek di dalam trasmisi.
  • Pindah posisi dari D ke R. Memindahkan tuas persneling dari D ke R (hendak parkir) perlu kecepatan tangan. Namun, bila dilakukan dengan kasar, maka transmisi konvensional dapat berakibat kerusakan pada planetary gear dan one way clutch. Sementara komponen di luar transmisi yang terpengaruh seperti cross joint pada as kopel, engine mounting dan as roda (penggerak roda depan).
  • Menahan transmisi di gigi 1. Kebutuhan engine brake di jalanan menurun curam atau performa akselerasi di jalanan tanjakan, tentu butuh gigi 1. Tapi, sebaiknya kondisi ini dilakukan seperlunya saja dan dihindari ketika menghadapi kondisi jalan normal (rata). Sebab, beban kopling semakin berat. Apalagi bila dilanjutkan ke gigi tinggi pada transmisi otomatis konvensional yang masih menggunakan katup. Bisa membuat performa komponen per di balik akuator piston bisa bermasalah akibat tekanan berlebihan.

Baca Selanjutnya...